Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Komitmen Amal Ba'da Ramadhan

Ramadhan memang telah berlalu. Dari pusat latihan itu memunculkan beberapa kelompok yang umumnya terdiri dari tiga golongan. Pertama, golongan yang tetap taat dalam kebenaran dan kebaikan, dia menjadikan ramadhan sebagai ghanimah rabbaniyah; hadiah termahal dari Allah Ta'alaa untuk meraih taqwa. Kedua, golongan yang kembali kumat ba'da Ramadhan. Inilah orang-orang yang dijajah oleh hawa-nafsunya. Baginya Ramadhan tak ubahnya seperti obat nyamuk. Ketiga, golongan yang biasa-biasa saja, mau di bulan atau di luar bulan Ramadhan, baginya sama saja, tak ada yang istimewa. Golongan orang kedua dan ketiga, setali-tiga uang. Sabda Nabi saw: "raghima anfu rajulin dakhala 'alayhi ramadhan tsumma'n-salakha qabla an yughfara lahu." Rugilah orang yang memasuki dan mengakhiri Ramadhan sementara dosanya tidak Allah ampuni." (H.R. Tirmidzi, Shahihul-Jami' [3510)]. Kemana pahala puasanya? Orang itu hanya kebagian haus dan lapas, hanya mendapat capai dan letih. Dan

Dialah Istri Kesayanganku

Saat pertama kali dia datang sebagai ratu di rumahku, aku terkesan ketika memandangnya. Memang tidaklah terlalu cantik atau teramat istimewa, namun ada sesuatu yang begitu mengusikku. Berbeda, sangat berbeda, dia berbeda dengan perempuan kebanyakan. Matanya tidaklah lentik, namun sangat memancarkan keteduhan. Tampilannya pun biasa, bukan penuh permak atau berlapis bedak. Sangat natural ketika dilihat. Tapi sekali lagi aku merasakan sebuah keanehan saat bersama perempuan ini. Dia yang selalu menggandeng kesejukan hati dalam setiap aku mengingatnya. Keharuman damai yang akan terasa tersebar dalam lingkungan yang melingkupinya. Terutama kepadaku. Alunan kalimatnya tidak terlalu banyak menggambarkan kata, hanya sesaat, namun penuh makna. Mengajak siapa saja yang mendengarnya berpikir dan merenung. Sama sekali tiada kalimat tersia- tersia tanpa berkah. Tiada kekasaran apalagi cacian yang menghapus elegannya seorang wanita. Aku memperhatikan, saat dia b

Masihkan Ramadhan Dihati Kita

Ramadhan telah meninggalkan kita dengan berjuta makna dan hikmah. Bulan yang penuh barakah dan maghfirah sudah berlalu membawa rahmat dan ampunan dari Allah ta'ala. Ia begitu cepat menghampiri kita, terasa baru beberapa saat saja. Terasa baru kemaren malam kita mengadakan tarawih pertama bersama keluarga dan saudara seiman. Masih terbayang segar dalam ingatan, ketika kita membeli kurma untuk menu buka puasa pada hari pertama Ramadhan. Ada rasa rindu akan suasana pada bulan suci ini yang begitu menyentuh hati, menggugah iman serta kedekatan kita kepada Allah Ta'ala maupun kedekatan batin kita kepada  saudara seiman. Suasana Ramadhan yang menyuburkan iman. Kaum muslimin berbondong-bondong menyambut seruan Allah Ta'ala. Memenuhi seruan untuk memperbanyak ibadah shalat, dzikir, tilawah, shadaqah dan lain-lain. Baik laki-laki maupun perempuan, dari anak-anak sampai orang tua, dari yang miskin sampai yang kaya. Semua berusaha menghiasi Ramadhan dengan ketaatan kep