Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Golongan Yang Berhaq Menerima Zakat Fitrah

Pada intinya yang berhak mendapatkan zakat mal adalah delapan golongan seperti firman Allah Ta’ala di dalam surat At Taubah ayat 60 : إِ نَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَاْلمَسَاكِيْنِ وَاْلعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَلِلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَاْلغَارِمِيْنَ وَفِي سَبِيْلِ اللهِ وَابْنِ السَّبِيْلِ فَرِيْضَةً مِنَ اللهِ وَاللهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ “Hanyasanya sedekah (zakat) itu untuk orang–orang fakir,orang miskin, pengurus zakat, orang–orang muallaf, untuk memerdekakan hamba (budak), orang yang berhutang, pada jalan Allah dan untuk orang yang musafir sebagai suatu kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah : 60) Namun permasalahannya adalah apakah mustahiq zakat fitrah sama sengan mustahiq zakat mal yang delapan golongan tersebut ?. Dalam hal ini terdapat ikhtilaf diantara para ulama. Pendapat Pertama : Adapun pendapat pertama menyatakan bahwa mustahiq zakat fitrah sama dengan mustahiq zakat mal. Seperti pendapat

Sunnah dan Adab Berpuasa

1. Sahur, berbuka dan berdo’a.  a.) Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam bersabda :  تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً ”Bersahurlah karena di dalam sahur itu adalah berkah.” (muttafaq ’alaihi) b.) Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam bersabda : لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ ”Manusia senantiasa dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka.” (muttafaq ’alaihi) c.) Hadits Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تُمَيْرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٍ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ ”Adalah Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam berbuka sebelum menunaikan sholat dengan beberapa ruthob (kurma basah), dan apabila tidak memiliki ruthob beliau berbuka dengan beberapa tamr (kurma kering), dan apabila tidak memiliki tamr beliau berbuka dengan menenggak seteguk air.” (Shahih¸ HR Turmudzi). 

Keutamaan Ramadhan dan Puasa

1.              Alloh Ta’ala berfirman : شَهْرُ مَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ ” Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`an ” [QS Al-Baqoroh : 185]. 2.              Alloh Ta’ala berfirman : إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ” Sesungguhnya kami menurunkannya di malam lailatul qodar .” [QS Al-Qodar : 1]. 3.              Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda : إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ السَمَاءِ وَأُغْلِقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمِ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْن ”Apabila Ramadhan telah masuk, pintu-pintu langit dibuka dan pintu-pintu jahannam ditutup serta syaithan-syaithan dibelenggu.” Di dalam riwayat lain : إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ ”Apabila Ramadhan telah datang, pintu-pintu surga dibuka”. Di dalam riwayat lain : فُتِحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ ”Pintu-pintu rahmat dibuka”. [ Muttafaq ’alaihi ] 4.              Di dalam hadits riwayat Turmudzi : وَيُنَادِي مُنَاٍد : يَا بَ

Hadis-Hadis Shahih Seputar Haji Dan Umrah

بسم الله الرحمن الرحيم HADITS-HADITS SHAHIH SEPUTAR HAJJI MABRUR & ‘UMRAH 1.        SEGERA HAJJI BILA ADA KEMAMPUAN عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang hendak berhajji, maka hendaknya ia bersegera." HR Abu Dawud 1472, shahih.                 Ibnu Majah menambahkan: فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ “Karena mungkin akan terserang penyakit, tersesat atau terku ng kung / terkurung kebutuhan." HR Ibnu Majah 2874, shahih.                 Riwayat Ahmad dengan redaksi lain yaitu: تَعَجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ يَعْنِي الْفَرِيضَةَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ "Segeralah kalian melaksanakan hajji yakni kewajiban hajji, karena salah seorang dari kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi