Langsung ke konten utama

CIRI-CIRI HUSNUL KHOTIMAH

Dalam sejumlah hadis dijelaskan bahwa ada beberapa tanda kematian seseorang dapat dikategorikan sebagai orang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah, antara lain:

A. Mengucapkan Syahadatai atau lafadz tauhidz menjelang ajalnya tiba.

Dari Mu'adz bin Jabal Ra, Rasulullah SAW telah bersabda: "Barangsiapa yang menjelang kematiannya mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, ia akan masuk surga" (HR Hakim) 

B. Meninggal dengan keringat di dahi

Dari Buraidah bin Al-Khoshib Ra ia berkata: "Aku sedang berada di Khurosan untuk menjenguk saudaraku yang sedang sakit lalu aku menemuinya dalam keadaan telah wafat dan ada keringat di dahinya, berkata : Allahu Akbar! Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Matinya seorang mukmin dengan keringat di dahinya" (HR Ahmad 5/357, Nasa'i 1/259, Tirmidzi 2/128, Ibnu Majah 1/443-444, Ibnu Hibban 730 dan Al-Hakim 1/361) 

C. Meninggal pada hari Jum'at atau malamnya

Dari Abdulloh bin Amr Ra, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada seorang muslim yang meninggal pada hari Jum'at atau malam jum'at melainkan Alloh akan menjaganya dari fitnah kubur" (HR. Ahmad 6582-6646) 

D. Meninggal di medan perang

Alloh SWT berfirman : "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka , bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman."(QS. Ali Imron 169-171 ) 


E. Meninggal di jalan Alloh

Dari Abu Hurairoh Ra, ia berkata Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya: "Siapa yang kalian angga syahid di antara kalian? Mereka menjawab: "Wahai Rasulullah ! orang yang terbunuh di jalan Alloh itulah orang yang syahid" Beliau menjawab: "Kalau begitu, syuhada dari umatku sangat sedikit" Mereka balik bertanya: "Siapakah mereka itu. Wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Barangsiapa yang terbunuh di jalan Alloh ia mati syahid, Barangsiapa yang mati di jalan Alloh ia mati syahid, barangsiap yang mati karena penyakit tho'un ia mati syahid, barangsiapa yang mati disebabkan penyakit di perut ia mati syahid dan orang yang tenggelam juga syahid" (HR. Muslim 6/51)

F. Meninggal disebabkan penyakit Tho'un


G. Meninggal disebabkan sakit di perut.


H. Meninggal karena tenggelam atau tertimbun

Dari Abu Hurairoh Ra, Rasulullah SAW bersabda: "Syuhada itu ada lima: Orang yang terserang penyakit tho'un, penyakit di perut, orang yang tenggelam, orang yang mati tertimbun dan syahid di jalan Alloh" (HR. Bukhori 6/33-34 dan Muslim 7/51) 

I. Wanita yang meninggal karena melahirkan

Dari 'Ubadah bin Ash-Shomit Ra. Ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah menjenguk Abdullah bin Rawahah, 'Ubadah berkata: Rasulullah SAW tidak menjauhi dari tempat tidurnya. Beliau bertanya: "Tahukah kamu siapa yang termasuk golongan syuhada dari umatku? Mereka menjawab: "Seorang muslim yang terbunuh adalah syahadah" Beliau bersabda: "Kalau demikian syuhuda dikalangan umatku sangatlah sedikit! Terbunuhnya seorang muslim adalah syahadah, terkena penyakit tho'un adalah syahadah dan wanita yang meninggal etika melahirkan adalah syahadah" (HR. Ahmad 4/201, Darimi 2/208) 

J. Orang yang meninggal ketika mempertahankan harta yang akan dirampok.

Dari Abdulloh bin Amr Ra, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang meninggal karena mempertahankan hartanya maka dia syahid" (HR. Bukhori 5/93 dan Muslim 1/87) 

K. Orang yang meninggal ketika sedang berjaga (Murobith) di jalan Allah 

Dari Salman Al-Farisi Ra, Rasulullah SAW bersabda: "Berjaga (di jalan Allah) satu hari satu malam lebih baik dari shaum dan sholat sebulan penuh, dan jika orang tersebut meninggal, maka amalnya terus mengalir sebagimana yang pernah ia lakukan dan ia akan diberika rizkinya serta diamankan dari fitnah" (HR Muslim 6/51) 

L. Orang yang meninggal dalam kedaan sedang mengerjakan amal sholeh 

Dari Hudzaifah Ra, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan mengharap pahala dari Allah dan ia meninggal dengan ucapannya tersebut ia masuk surga, Barangsiapa yang shaum satu hari dengan mengharap pahala dari Allah dan ia meninggal dalam tersebut ia masuk surga dan barangsiapa yang bershodaqoh dengan mengharap pahala dari Alloh dan meninggal dengan amal tersebut ia masuk surga" (HR. Ahmad 5/391) 

Demikianlah sebagian diantara tanda-tanda orang yang meninggal dalam kedaan khusnul khotimah sebagimana dijelaskan oleh Nashiruddin Al-Bani dalam kitabnya Ahkamul janaiz


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadis-Hadis Shahih Seputar Haji Dan Umrah

بسم الله الرحمن الرحيم HADITS-HADITS SHAHIH SEPUTAR HAJJI MABRUR & ‘UMRAH 1.        SEGERA HAJJI BILA ADA KEMAMPUAN عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang hendak berhajji, maka hendaknya ia bersegera." HR Abu Dawud 1472, shahih.                 Ibnu Majah menambahkan: فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ “Karena mungkin akan terserang penyakit, tersesat atau terku ng kung / terkurung kebutuhan." HR Ibnu Majah 2874, shahih.                 Riwayat Ahmad dengan redaksi lain yaitu: تَعَجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ يَعْنِي الْفَرِيضَةَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ "Segeralah kalian melaksanakan hajji yakni kewajiban hajji, karena salah seorang dari kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi

Akal Dalam Pandangan Islam

Di antara makhluk Allah lainnya, manusia merupakan makhluk yang paling istimewa. Kelebihan manusia terletak pada akalnya. Dengan akal, manusia menjadi makhluk yang brilian, mampu mengungguli hewan, tumbuhan dan benda-benda lainnya. Namun demikian, akal terkadang membawa bencana bagi manusia akibat tidak digunakan pada tempatnya. Akal yang keluar dari tugasnya laksana kereta yang keluar dari rel, menjerumuskan manusia ke jurang kesengsaraan. Tulisan ini akan mengungkap secara singkat rel akal tersebut. SEKILAS TENTANG AKAL Secara bahasa : Kata akal berasal dari bahasa arab ‘aqala-ya’qilu-aqlun yang bermakna menahan atau mencegah (al man’u). Dikatakan ‘aqala dawaun bathnahu maknanya obat menahan (mengobati) perutnya. Selanjutnya kata aqal dipakai untuk beberapa arti lain, seperti batu (al hajaru), melarang (an nahyu), diyat (denda) karenaseorang pembunuhaa enggiing unta ke rumah kel

Langkah Mudah Para Salaf Mentadaburi Alquran

Para salaf sangat memperhatikan Al-quran. Dimulai dari masa sahabat ketika mereka bersama nabi hingga berakhirnya sebaik-baik kurun. Salah satu perhatian mereka yaitu dengan mentadaburinya serta menghayati makna kandungan ayat. Sehingga ada diantara mereka menghayati dan mentadaburi satu surat membutuhkan waktu yang sangat panjang. Tidak ukup hanya sekilas dan sepintas bacaan  saja, bahkan sebagian mereka menghabiskan waktu hingga 12 tahun. Demikian dalamnya tadabbur mereka terhadap ayat-ayat Al-quran hingga menimbulkan  kesan  yang sangat dalam  dihati. Ketika membaa ayat Al-quran dan melewati ayat-ayat yang menggambarkan keindahan mereka gembira, mengharap untuk bias meraihnya. Sebaliknya jika melewati ayat-ayat yang meneritakan kesediahan, azab dan siksa, mereka bersedih menangis karena takut kepada Allah  akan azab itu. Allah menggambarkan para sahabat dalam sebuah ayat: وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَر