Oleh Fahrurozi Naim, S.Pd.I Jika mengamati kisah-kisah dalam ayat-ayat Al-Quran, pertarungan antara kebenaran dan kebatilan sudah menjadi sunnatullah [1] dalam kehidupan ini. Kehidupan ini tidak hanya didominasi oleh kebenaran saja bebas dari kejelekan. Begitu juga sebaliknya, tidak hanya didominasi oleh kejelekan bebas dari kebenaran. Keadaan seperti ini sudah berlangsung sejak awal penciptaan manusia, Adam dan Hawwa. Kala itulah Allah melaknat Iblis karena kesalahannya dan Iblis bersumpah akan meneruskan permusuhan ini sepanjang zaman sampai hari akhir. [2] Sebagai mana tercantum dalam Alquran: قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ. إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ “Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau y...
"Bacalah dengan nama Rabbmu"