Langsung ke konten utama

CINTA KASIH

Temukan Cinta dalam Diri
Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia  ini pasti memiliki cinta dan kasih dalam dirinya. Hal ini dapat terlihat dalam  berbagai aspek kehidupan mulai dari hal yang sangat sederhana seperti orang tua  yang mencintai anaknya sehingga mereka rela bekerja keras membanting tulang demi  masa depan anak-anaknya, anak-anak yang mengasihi orang tuanya, sepasang kekasih  yang saling cinta akan rela mengorbankan nyawanya demi kekasihnya tersebut dan  masih banyak lagi contoh lainnya.
Namun selain itu manusia juga memiliki  perasaan yang sangat sensitif, mudah tersinggung dan cepat marah, sehingga tidak  jarang emosi kita meningkat ketika ada seseorang yang melontarkan kata-kata yang  menyakiti hati dan perasaan kita atau melakukan suatu perbuatan yang tidak  sepadan dengan keinginan kita. Hal inilah yang sering menyebabkan kita sebagai  manusia tidak dapat merasakan cinta dan kasih dalam diri karena perasaan emosi,  amarah, curiga lebih menguasai hati kita dibandingkan dengan perasaan cinta yang  ada di dalam diri kita masing-masing.
Agar kita dapat senantiasa merasakan  cinta dan kasih dalam diri, kita harus lebih banyak menumbuhkan cinta kasih  dibandingkan dengan emosi dan amarah yang cenderung melingkupi hati  kita.

Landasi Hidup Kita dengan Kasih
Kita sebaiknya melandasi hidup  kita yang singkat di dunia ini dengan kasih. Hidup ini tidak akan terlalu  berarti jika kita tidak memiliki kasih dalam hati kita. Mungkin kita dapat  memiliki segala sesuatu yang kita inginkan, semua impian yang kita cita-citakan,  namun jika kita tidak memiliki kasih, kita akan kehilangan segalanya.
Cinta  kasih timbul karena kita memiliki perasaan, begitu pula dengan emosi. Perasaan  kita dapat dibentuk dengan berbagai cara. Misalnya pada saat kita memutar musik  klasik kita akan merasakan ketenangan dan tingkat emosi yang kita rasakan  menjadi rendah, sebaliknya pada saat kita mendengarkan lagu rock kita  seakan-akan diajak untuk aktif bergerak melakukan tindakan-tindakan tertentu dan  tingkat emosi kita seakan meningkat seiring dengan keras lembutnya lagu  tersebut.
Selain itu kita juga dapat meningkatkan rasa cinta kita dan  menurunkan tingkat emosi dalam diri dengan masuk ke dalam keheningan, melakukan  meditasi atau masuk ke hadirat Tuhan dengan berdoa maupun sembahyang menurut  kepercayaan kita masing-masing.


Cinta Kasih itu Sabar 
Manusia yang memiliki cinta kasih adalah  manusia yang sabar, baik sabar terhadap kesalahan yang dilakukan orang lain  terhadap kita, sabar terhadap kekurangan orang lain, dan sabar pada saat kita  menghadapi percobaan yang menimpa kita. Dengan memiliki hati yang sabar kita  akan lebih mudah merasakan kebahagiaan dan ketenangan di dalam diri  kita.

Cinta Kasih itu Tidak Pemarah & Tidak Menyimpan  Dendam
Pernahkah kita marah dengan pacar kita karena ia datang terlambat  sehingga kita harus menunggu selama lebih dari satu jam? Pernahkah kita marah  terhadap orang tua kita karena mereka terlalu banyak menasihati kita? Pernahkah  kita marah terhadap anak-anak kita karena mereka sering membuat kesalahan?  Pernahkah kita memarahi staf di bawah kita karena ia melakukan kesalahan yang  tidak disengaja? Jika pernah, maka seperti itulah sifat mendasar yang dimiliki  oleh kebanyakan manusia pada umumnya. Manusia cenderung untuk mudah tersinggung  dan menyimpan emosi dalam hatinya sehingga melupa menjadi amarah dan  dendam.
Kita harus belajar untuk mudah memaafkan dan mengampuni kesalahan  orang lain serta tidak menyimpan dendam dalam hati kita. Kita harus menyadari  bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan cenderung untuk berbuat salah dan  kita pun juga sering melakukan kesalahan terhadap orang lain dan memerlukan  pengampunan.

Cinta Kasih itu Tidak Cemburu
Seseorang yang benar-benar  mengasihi dan mencintai orang lain tidak selalu harus bersama dengan orang yang  dikasihinya tersebut. Terkadang kita harus merelakan orang yang kita kasihi  tersebut dikasihi dan dicintai oleh seseorang yang dapat membahagiakan dirinya.  Sebagai contoh adalah orang tua yang suatu saat harus merelakan dan melepaskan  anak-anaknya untuk menikah dengan seseorang yang dicintai dan mencintainya.  Namun dengan menikahnya sang anak bukan berarti hubungan cinta kasih antara anak  dan orang tua menjadi berakhir, hanya saja cinta kasih tidak selalu harus  memiliki. Begitu pula halnya apabila kita mencintai dan mengasihi lawan jenis  kita, hal ini bukan berarti bahwa kita harus terus-menerus bersama dia dan  memilikinya sampai akhir hayat kita, tidak jarang kita harus merelakan seseorang  yang kita cintai dan kasihi untuk mencintai dan dicintai oleh orang lain yang  dapat membahagiakan dirinya.

Cinta Kasih itu Rendah Hati dan Tidak  Sombong
Seseorang yang memiliki cinta dalam dirinya biasanya bersikap rendah  hati, mau memandang sesamanya yang hina, mau melayani orang lain, tidak sombong  dan mau menang sendiri.
Namun pada kenyataannya sikap rendah hati ini  seakan-akan menjauh dari kita seiring dengan meningkatnya jumlah materi yang  kita miliki, posisi yang kita duduki, dan sebab-sebab lainnya yang membuat kita  merasa bahwa kita lebih unggul dari yang lain. Kita harus mewaspadai diri kita  apabila kita sudah memiliki sifat-sifat seperti ini karena akan mulai tidak  disukai banyak orang dan kita akan dapat kehilangan sesuatu yang telah kita  miliki.

Cinta Kasih itu Rela Berkorban
Seorang ibu yang sangat  mengasihi dan mencintai anaknya tentu rela melakukan segala sesuatu demi anaknya  tersebut, bahkan walaupun ia sampai harus mengorbankan nyawanya sekalipun.  Demikian pula halnya sepasang kekasih yang saling mencintai rela mengorbankan  nyawanya demi menyelamatkan nyawa kekasihnya.
Apabila kita selalu bertemu  dengan orang yang mengasihi dan mencintai kita, kadang kita tidak merasakan  kasih yang dicurahkan dan dilimpahkan kepada kita sampai suatu saat kita  kehilangan dirinya.

Cinta Kasih itu Tidak Berkesudahan
Pernahkah kita  jatuh cinta dengan seorang pria atau wanita yang menarik perhatian kita?  Bagaimana perasaan kita saat pertama kali bertemu dengannya? Bagaimana keadaan  hati kita pada saat kita mengungkapkan keinginan kita untuk menjadi kekasihnya  dan diterima? Apakah kita merasakan dunia ini begitu indah? Apakah kita setiap  hari membayangkan si dia di dalam pikiran kita? Namun bagaimana perasaan kita  saat kita sudah tidak lagi menjadi kekasihnya karena satu dan lain masalah?  Bagaimana perasaan kita jika melihat seseorang yang kita cintai menyakiti hati  kita dan mencintai orang lain? Apakah kita memiliki perasaan yang sama ketika  kita pertama kali bertemu dengannya? Saya rasa sebagian dari kita akan menjawab  tidak, karena memang seperti itulah sifat mendasar yang dimiliki manusia, yaitu  mencintai karena dicintai sehingga jika kita sudah tidak dicintai, maka cinta  kita pun akan berakhir dan berkesudahan.
Namun di samping cinta kasih yang  seperti kisah di atas, kita juga masih dapat menemukan cinta yang tulus dan  tidak mengharapkan balasan, seperti cinta seorang ibu terhadap anaknya. Ia akan  mencintai anaknya bagaimanapun juga kondisi si anak tersebut bahkan ketika sang  anak sudah tidak mengasihi ibunya, sang ibu tetap mengasihi dan mencintai  anaknya sampai akhir hayatnya.
Rozy kayyis
rozzynaim@yahoo.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadis-Hadis Shahih Seputar Haji Dan Umrah

بسم الله الرحمن الرحيم HADITS-HADITS SHAHIH SEPUTAR HAJJI MABRUR & ‘UMRAH 1.        SEGERA HAJJI BILA ADA KEMAMPUAN عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang hendak berhajji, maka hendaknya ia bersegera." HR Abu Dawud 1472, shahih.                 Ibnu Majah menambahkan: فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ “Karena mungkin akan terserang penyakit, tersesat atau terku ng kung / terkurung kebutuhan." HR Ibnu Majah 2874, shahih.                 Riwayat Ahmad dengan redaksi lain yaitu: تَعَجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ يَعْنِي الْفَرِيضَةَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا ...

Zakat Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet

Zakat kelapa sawit dan karet tidak dijelaskan di dalam al-Qur’an dan hadist, oleh karenanya, para ulama berbeda pendapat di dalam menyikapinya :            Pendapat Pertama : bahwa kelapa sawit dan karet termasuk dalam katagori zakat pertanian, sebagaimana pendapat Abu Hanifah yang mewajibkan zakat bagi seluruh yang keluar dari muka bumi, dan tidak disyaratkan haul ( berlangsung satu tahun ) dan nishab, artinya sedikit dan banyak harus dizakati.             Dasarnya sebagai berikut : Pertama : firman Allah : ……….. ومما أخرجنا لكم من الأرض   ( Qs al-Baqarah : 267 ) Kedua : firman Allah : ……. واتوا حقه يوم حصاده ( Qs al-An’am : 141  ) Ketiga : sabda Rasulullah : فيما سقت السماء ......           Berdasarkan ayat-ayat dan hadist di atas, maka kelapa sawit dan karet wajib dikeluarkan zakat darinya setiap panen berapapun ...

Langkah Mudah Para Salaf Mentadaburi Alquran

Para salaf sangat memperhatikan Al-quran. Dimulai dari masa sahabat ketika mereka bersama nabi hingga berakhirnya sebaik-baik kurun. Salah satu perhatian mereka yaitu dengan mentadaburinya serta menghayati makna kandungan ayat. Sehingga ada diantara mereka menghayati dan mentadaburi satu surat membutuhkan waktu yang sangat panjang. Tidak ukup hanya sekilas dan sepintas bacaan  saja, bahkan sebagian mereka menghabiskan waktu hingga 12 tahun. Demikian dalamnya tadabbur mereka terhadap ayat-ayat Al-quran hingga menimbulkan  kesan  yang sangat dalam  dihati. Ketika membaa ayat Al-quran dan melewati ayat-ayat yang menggambarkan keindahan mereka gembira, mengharap untuk bias meraihnya. Sebaliknya jika melewati ayat-ayat yang meneritakan kesediahan, azab dan siksa, mereka bersedih menangis karena takut kepada Allah  akan azab itu. Allah menggambarkan para sahabat dalam sebuah ayat: وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ م...