Ramadhan memang telah berlalu. Dari pusat latihan itu memunculkan beberapa kelompok yang umumnya terdiri dari tiga golongan. Pertama, golongan yang tetap taat dalam kebenaran dan kebaikan, dia menjadikan ramadhan sebagai ghanimah rabbaniyah; hadiah termahal dari Allah Ta'alaa untuk meraih taqwa. Kedua, golongan yang kembali kumat ba'da Ramadhan. Inilah orang-orang yang dijajah oleh hawa-nafsunya. Baginya Ramadhan tak ubahnya seperti obat nyamuk. Ketiga, golongan yang biasa-biasa saja, mau di bulan atau di luar bulan Ramadhan, baginya sama saja, tak ada yang istimewa. Golongan orang kedua dan ketiga, setali-tiga uang. Sabda Nabi saw: "raghima anfu rajulin dakhala 'alayhi ramadhan tsumma'n-salakha qabla an yughfara lahu." Rugilah orang yang memasuki dan mengakhiri Ramadhan sementara dosanya tidak Allah ampuni." (H.R. Tirmidzi, Shahihul-Jami' [3510)]. Kemana pahala puasanya? Orang itu hanya kebagian haus dan lapas, hanya mendapat capai dan letih. Dan
"Bacalah dengan nama Rabbmu"