Wahai para wanita, dalam kelemahan fisik dan halusnya 
perasaanmu, namun tiada terperi kekuatanmu dalam rumah tangga. Kau lah 
pondasi rumah tanggamu sendiri, yang jika kau lalai, maka bangunan rumah
 tangga itu akan roboh dan menimpa seluruh keluargamu. Maka hentikan 
tindakan egoismu, yang mengutamakan kebahagiaanmu sendiri. Percayalah, 
melayani bukan berarti menjadikan kau pelayan, namun berarti adalah 
memuliakanmu sebagai wanita yang berbudi dan berakhlak mulia.
Jangan umbar tangisanmu, walaupun kau berhak untuk menangis. Karena 
jika kau merasa susah terhadap sesuatu, maka bukan hanya dirimu yang 
akan berduka. Lebih- lebih para suami yang akan lebih merasa karena 
kewajiban mereka yang memang harus membahagiakanmu. Sampaikan saja 
seluruh keluh kesahmu kepada yang Maha menyelesaikan dan maha mempunyai 
jalan keluar, Allah subahanahu wata`ala.
Jangan banyak meminta, walaupun dalam hal hakmu sekalipun jika memang
 sudah sedemikian sulit suamimu berjuang untuk keluarga.Ringankan 
bebannya walaupun sedikit. Jangan beratkan tanggung jawabnya walaupun 
hanya sekedar sikap burukmu yang hanya sesaat.
Bayangkan bagaimana suamimu harus menjawab pertangungan jawabnya 
kepada Allah atas sebuah ketidakberdayaannya dalam mendidikmu ?. 
hentikanlah sikap lalaimu sekarang juga.
Jangan banyak mengeluh, sampaikan saja kekurangan dan protes yang ada
 pada diri suamimu dengan halus, sehalus kau ingin diperlakukan olehnya.
 Karena rumah tangga adalah tentang komunikasi dan bekerjasama, dan 
bukan ajang tuntut menuntut, apalagi merinci kekurangannya. Seperti 
halnya kaupun tak ingin hanya dilihat dari sisi kekuranganmu saja bukan?
Jangan perlihatkan sakitmu kepada sembarang telinga. Karena tiada 
manusia yang bisa seratus persen dapat dipercaya. Maukah kau saat 
ternyata orang yang kau percaya justru memanfaatkan sesuatu yang telah 
kau ceritakan dan kemudia menusukmu dari belakang. InsyaAllah tidak ada 
yang lebih mengasihimu kecuali Tuhanmu. Maka sampaikan kepadanya segala 
keluh kesah dan sakitmu, kepadanya, maka akan kau temukan sejatinya obat
 batinmu yang luka. 
Wahai para wanita, dalam kelemahan fisik dan halusnya perasaanmu, 
namun tiada terperi kekuatanmu dalam rumah tangga. Kau lah pondasi rumah
 tanggamu sendiri, yang jika kau lalai, maka bangunan rumah tangga itu 
akan roboh dan menimpa seluruh keluargamu. Maka hentikan tindakan 
egoismu, yang mengutamakan kebahagiaanmu sendiri. Percayalah, melayani 
bukan berarti menjadikan kau pelayan, namun berarti adalah memuliakanmu 
sebagai wanita yang berbudi dan berakhlak mulia.
Maka kuatkanlah batinmu sekuat yang kau bisa, karena keluargamu 
membutuhkanmu untuk menguatkan mereka. Dan jika semua sudah diluar 
kemampuanmu, maka jangan pernah bersandar kepada manusia dalam 
menguatkan dirimu sendiri. Percayalah, saat kau melayani keluargamu 
karena Allah, maka Allahpun tak akan menyia- nyiakan mu, dan kau akan 
lebih terlayani oleh kebaikanNya. InsyaAllah...
(Syahidah/Voa-islam.com)

Komentar
Posting Komentar