Langsung ke konten utama

Surat "Kekasih"

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.(124)
Berkatalah ia, “Ya Tuhan-ku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?”(125)
Allah berfirman, “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan. ”(126)
Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhan-nya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.(127) Q. S. Thaha: 124-127

Saudaraku..
Renungkan surat dari Sang Kekasih kali ini.
Tidakkah Dia sudah mengatakan hal yang sedemikian jelasnya sebagai peringatan bagi kita? Bagi yang berpaling, maka sungguh kehidupan di dunia yang sekejapan mata ini akan dipersulit-Nya. Toh, Dia yang membuat dunia dan seisinya, Dia yang menundukkannya, dan Dia yang mengaturnya. Lalu apa daya jika Sang Empu sudah memerintahkan semua yang ada di bumi ini untuk menghimpit kita?
Tak akan ada yang terasa lapang. Langkah kaki akan begitu berat, pikiran dibuntukan nafsu, hati sempit dirundung masalah. Senang dan bahagia tak akan hadir di tengah rumah kita. Hidup tak akan pernah tenang!
Bagi yang ingin membangkang, bacalah lagi peringatan di atas; nanti, kau akan dihimpun dalam keadaan buta! Tak perlu lagilah bertanya: mengapa dapat berlaku seperti ini? Jangan bodoh dan pura-pura tidak tahu, sebab wahyu ini telah lama turun untukmu! Janganlah sekali-kali kita megikrarkan perang terhadap Allah dan Rasul-Nya. Kita tak akan pernah menang!

Ya Allah...
Jika azab-Mu begitu berat harus kami tanggung di akhirat nanti, sedangkan kami tak sanggup memikul beratnya, maka adalah baik bagi kami untuk segera Engkau balas pengkhianatan kami atas-Mu di dunia ini.
Ambillah mata ini sekiranya Engkau ridho. Tak ada gunanya bagi kami jika nanti mata ini buta di akhirat-Mu, menatap gelap di padang yang terang benderang, dan sungguh rugi besar jika mata ini tak dapat menatap indah wujud-Mu...
Kami berpaling bukannya sombong, Ya Rabb...
Kami terlalai. Tegurlah kami dengan cara apapun jika Engkau menghendakinya, agar kami kembali ingat dan tak lama berpaling. Jangan lupakan kami. Jangan azab kami.
Peringatan-Nya adalah benar, janji-janji-Nya adalah tepat, dan ketentuan-Nya pasti berlaku; sepanjang zaman! 
Percayalah...

Oleh Budi hermawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zakat Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet

Zakat kelapa sawit dan karet tidak dijelaskan di dalam al-Qur’an dan hadist, oleh karenanya, para ulama berbeda pendapat di dalam menyikapinya :            Pendapat Pertama : bahwa kelapa sawit dan karet termasuk dalam katagori zakat pertanian, sebagaimana pendapat Abu Hanifah yang mewajibkan zakat bagi seluruh yang keluar dari muka bumi, dan tidak disyaratkan haul ( berlangsung satu tahun ) dan nishab, artinya sedikit dan banyak harus dizakati.             Dasarnya sebagai berikut : Pertama : firman Allah : ……….. ومما أخرجنا لكم من الأرض   ( Qs al-Baqarah : 267 ) Kedua : firman Allah : ……. واتوا حقه يوم حصاده ( Qs al-An’am : 141  ) Ketiga : sabda Rasulullah : فيما سقت السماء ......           Berdasarkan ayat-ayat dan hadist di atas, maka kelapa sawit dan karet wajib dikeluarkan zakat darinya setiap panen berapapun ...

KEKUATAN DOA PAGI DAN PETANG

LATAR BELAKANG 1.   Pagi dan petang adalah dua waktu yang mengapit terbit dan terbenamnya matahari. Matahari terbit di awali oleh sholat shubuh, matahari terbenam dengan kumandang adzan maghrib. Shubuh, amal dicatat. Ashar, amal dilaporkan. Pada waktu shubuh dan ashar bertemu 2 malaikat; antara malaikat siang yang mau turun dan malaikat malam yang mau naik. Sementara pada waktu ashar, malaikat siang mau naik dan malaikat malam mau turun. Pagi petang adalah waktu ibadatnya Nabi-nabi terdahulu. Dunia flora dan fauna sangat bergantung pada pagi dan petang sebagai waktu terbaik bagi mereka untuk bekerja dan beribadat. Pagi-petang adalah asal waktu diperintahkan sholat. Ibnu 'Abbas RA mengatakan: "Kedua waktu ini adalah awal mula difardlukannya sholat. Maka disukai pada kedua waktu itu dipakai {jcomments on}untuk berdoa oleh hamba Allah Ta’ala." (Tafsir Ibnu Katsir, 3/303; Fathul Qadir Imam Syaukani, 4:74) 2.  Nabi Zakaria AS adalah di antara Nabi & Rasul...

Macam-Macam Kyai di Indonesia

SALAH satu kosa kata yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah kyai atau kiai . Biasanya, sebutan kyai dilekatkan kepada sosok yang dianggap paham ilmu agama (ulama), dan diharapkan bisa menjadi tokoh panutan. Bagi masyarakat Jawa, sebutan kyai selain dilekatkan kepada tokoh ulama, juga untuk dilekatkan pada benda pusaka, hewan yang dianggap keramat, makhluk halus, dan sebagainya. Berbeda dengan masyarakat Jawa, bagi masyarakat Banjar (Kalimantan Selatan), sebutan kyai sama sekali tak ada hubungannya dengan ulama, tetapi merupakan gelar bagi kepala distrik (jabatan setingkat wedana di Jawa). Sedangkan di Sumatera Barat, sebutan kyai dilekatkan kepada sosok etnis cina yang sudah tua (cino tuo), sama sekali tidak ada hubunganya dengan ulama dan sebagainya. Saat ini, sebutan kyai yang banyak dijumpai adalah Kyai Maja, Kyai Langgeng, Kyai Kanjeng, Kyai Slamet, Kyai Sengkelat, Kyai Semar, Kyai Sapu Jagad, Kyai Petruk, Kyai Sadrach, dan sebagainya. Bahkan ada juga...