PESAN SYAIKH USAMAH BIN LADEN
BEBERAPA PEKAN SEBELUM KESYAHIDANNYA (NAHSABUHU KADZALIK WALLAHU HASIBUH)
Yayasan Media As-Sahab
Yayasan Media As-Sahab
16 Jumadi Tsaniyah 1432 H
19 Mei 2011 M
Mempersembahkan
Pesan syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah untuk umat Islam
Pesan syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah untuk umat Islam
Tentang revolusi di negeri-negeri
kaum muslimin
Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, dan meminta ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, niscaya tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, niscaya tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Saya bersaksi bahwa tidak ada Ilah
yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.
Amma ba’du…
Wahai umatku, umat Islam. Kami
mengikuti bersamamu peristiwa sejarah yang besar ini. Kami menyertaimu dalam
kegembiraan, keceriaan, kebahagian, dan suka cita. Kami gembira karena
kegembiraanmu, dan kami bersedih karena kesedihanmu. Kami sampaikan ucapan
selamat kepadamu atas kemenangan-kemenenganmu, semoga Allah menerima para
syudaha’mu, menyembuhkan orang-orang yang terluka di antaramu, dan membebaskan
orang-orang yang tertawan di antaramu. Wa ba’du…
Hari-hari baru terbit dengan
kemuliaan pemeluk Islam
para penguasa di negeri-negeri Arab
bersembunyi
singgasana kekuasaan telah dilipat
hingga datang
kepada kita berita harapan kabar
gembira dan panji-panji kemenangan
Umat Islam telah lama menghadapkan muka mereka, menunggu-nunggu kemenangan yang berita-berita gembira tentang kedatangannya mulai nampak dari Timur (Afghanistan, pent). Ternyata matahari revolusi terbit dari sebelah Barat (Tunisia lalu Mesir, pent). Revolusi mulai memancarkan sinarnya di negeri Tunisia, maka umat Islam menyambutnya dengan suka cita, wajah bangsa-bangsa muslim berseri ceria karenanya. Adapun kerongkongan para penguasa tercekik dan bangsa Yahudi gemetar ketakutan karena telah dekatnya janji-janji (kemenangan Islam atas mereka, pent). Dengan tumbangnya sang taghut (diktator), runtuh pula makna kehinaan, ketertundukan, ketakutan, dan kemunduran. Sebaliknya bangkitlah makna kebebasan, kemuliaan, keberanian, dan kesiapan untuk maju. Maka angin perubahan bertiup kencang demi menginginkan kemerdekaan. Tunisia telah menjadi pelopor atas hal itu. Lalu secepat kilat, para ksatria negeri Kinanah (Mesir, pent) mengambil bara api (contoh, pent) dari para revolusioner Tunisia ke lapangan At-Tahrir. Maka terjadilah revolusi yang besar? Revolusi apakah gerangan?
Revolusi penentuan nasib bagi
seluruh Mesir dan segenap umat Islam jika mereka berpegang teguh dengan tali
agama Allah. Revolusi ini bukanlah revolusi makanan dan pakaian. Ia adalah
revolusi kemuliaan dan harga diri, revolusi pengorbanan, menerangi seluruh kota
dan desa sungai Nil dari wilayah dataran rendah hingga dataran tinggi. Maka
kemuliaan putra-putra Islam mulai terlihat. Jiwa-jiwa mereka merindukan
kejayaan nenek moyang mereka. Mereka memungut di lapangan At-Tahrir Kairo bara
api untuk mengalahkan pemerintahan-pemerintahan yang lalim. Mereka tegak
melawan kebatilan. Mereka angkat tinggi-tinggi kepalan tangan mereka sebagai
perlawanan terhadap kebatilan. Mereka tiada gentar terhadap tentara kebatilan.
Mereka saling berjanji dan mereka meneguhkan janji tersebut. Tekad mereka telah
bulat, lengan tangan mereka saling menopang, dan revolusi pun menjanjikan
kemenangan.
Kepada mereka, para revolusioner
yang merdeka, di seluruh negara… Pegang teguhlah oleh kalian kendali inisiatif!
Waspadailah diplomasi (dengan pemerintahan zalim nan kafir, pent)! Karena
sesungguhnya tidak ada jalan tengah antara pengikut kebenaran dan pengikut
kesesatan. Sekali-kali tidak mungkin ada.
Ingatlah oleh kalian bahwa Allah telah
mengaruniakan kepada kalian hari-hari yang masih akan ada kelanjutannya.
Kalianlah para ksatria berkuda dan komandannya. Di tangan kalianlah tali kekang
dan kendali urusannya. Umat Islam ‘menabung’ kalian untuk peristiwa yang besar
ini, maka sempurnakanlah perjalanan dan janganlah kalian gentar dengan
kesulitan yang bakal menghadang.
Perjalanan menuju tujuan telah
dimulai
Orang merdeka maju ke depan dengan
tekad bulat
Jika orang merdeka telah mulai
menempuh jalan
Tak kan pernah merasa lelah atau
berhenti
Sekali-kali ia tidak akan berhenti sehingga tujuan-tujuan yang direncanakan telah tercapai dan harapan-harapan yang dicanangkan telah tergapai, dengan izin Allah SWT. Revolusi kalian adalah poros mesin gilingan dan tempat penggantungan harapan orang-orang yang tertindas dan terluka. Kalian telah membebaskan dari umat ini banyak penderitaan yang berat ---semoga Allah membebaskan kalian dari berbagai penderitaan---, dan kalian telah merealisasikan banyak harapan besar ---semoga Allah SWT merealisasikan harapan-harapan kalian---.
Jalan tegak seperti halte bagi kalian
Keputus asaan di belakang, harapan
di depan.
Kemuliaan dikembalikan dengan darah,
sebagaimana ia dirampas dengan darah
Singga pemberani mati demi membela sarangnya
Singga pemberani mati demi membela sarangnya
Siapa mengorbankan nyawanya yang
berharga demi Rabbnya
Tuk melawan kebatilan mereka,
bagaimana ia akan dicela?
Wahai putra-putra umatku, umat Islam…
Di depan kalian ada perempatan
jalan-jalan yang genting dan kesempatan sejarah yang agung lagi jaran terjadi,
untuk membangkitkan umat Islam dan membebaskan diri dari peribadatan kepada
hawa nafsu para penguasa, undang-undang positip, dan hegemoni Barat.
Merupakan sebuah dosa besar dan
kebodohan yang besar apabila kesempatan yang telah ditunggu-tunggu oleh umat
Islam sejak banyak dekade ini berlalu sia-sia belaka. Maka pergunakanlah
kesempatan ini sebaik mungkin! Hancurkanlah patung-patung dan berhala-berhala!
Tegakkanlah keadilan dan keimanan!
Dalam kesempatan ini, saya mengingatkan
orang-orang yang jujur (tulus berjuang untuk Islam, pent) bahwa membentuk
sebuah majlis yang memberikan pendapat dan musyawarah kepada bangsa-bangsa
muslim dalam seluruh aspek yang urgen merupakan sebuah kewajiban syar’i.
Kewajiban itu lebih tegas lagi atas diri para aktivis Islam yang memiliki ghirah,
yang sejak lama mereka telah memberi nasehat urgensi mencabut
pemerintahan-pemerintahan yang zalim ini sampai ke akar-akarnya.
Para aktivis Islam tersebut memiliki tingkat
kepercayaan (dukungan) yang luas di kalangan kaum muslimin. Maka mereka harus
memulai program ini dan mengumumkannya dengan segera, jauh dari dominasi para
penguasa diktator. Mereka harus harus membuat ‘kamar operasi’ (lembaga riset
dan litbang, pent) yang memantau (mengikuti) perkembangan kejadian(peristiwa)
agar bekerja melalui langkah-langkah yang seimbang (terukur) yang mencakup
seluruh kebutuhan umat Islam. Mereka harus mengambil manfaat dari saran-saran
para tokoh cendekiawan umat ini, dan meminta bantuan lembaga-lembaga kajian
yang profesional serta orang-orang bijak nan ahli umat ini untuk menyelamatkan
umat ini yang tengah berjuang dalam rangka menjatuhkan para penguasa taghut,
sedang putra-putra umat ini menghadapi berbagai pembantaian. Mereka harus
membimbing dan mengarahkan bangsa-bangsa muslim ---yang tengah berjuang untuk
menjatuhkan penguasa dan pilar-pilarnya--- dengan langkah-langkah yang
seharusnya (tepat) untuk melindungi revolusi ini dan merealisasikan
tujuan-tujuannya.
Demikian juga wajib saling membantu
dengan bangsa-bangsa yang belum memulai revolusi, untuk menentukan hari H dan
apa yang harus dikerjakan sebelumnya. Sebab, keterlambatan akan menyebabkan
hilangnya kesempatan. Sebaliknya, tergesa-gesa sebelum saatnya hanya akan
menambah jumlah korban. Saya perkirakan angin perubahan akan melanda seluruh
dunia Islam, dengan izin Allah. Maka para pemuda wajib mempersiapkan hal-hal
yang semestinya untuk menghadapi peristiwa tersebut. Janganlah mereka
memutuskan sebuah perkara sebelum mereka bermusyawarah dengan para ahli yang
berpengalaman lagi jujur, yang jauh dari solusi-solusi ‘titik temu’ (saling
menguntungkan dengan taghut, pent) dan berkompromi dengan para penguasa zalim.
Dalam syair (karya al-Mutanabbi, pent) telah disebutkan:
Gagasan itu mendahului keberanian seorang pemberani Gagasan yang pertama, keberanian yang kedua
Gagasan itu mendahului keberanian seorang pemberani Gagasan yang pertama, keberanian yang kedua
Wahai umatku, umat Islam…
Sejak beberapa decade yang lalu, engkau telah
menyaksikan banyak revolusi. Masyarakat menyambutnya dengan gembira, namun tak
lama sesudah itu justru merasakan bencana-bencananya. Jalan untuk menjaga umat
ini dan revolusinya pada hari ini dari kesesatan dan kegelapan adalah memulai
dengan revolusi kesadaran dan meluruskan pemahaman-pemahaman dalam seluruh
bidang kehidupan, apalagi bidang-bidang pokok. Bidang yang paling penting
adalah rukun Islam yang pertama, dan sebaik-baik buku yang ditulis dalam hal
itu adalah kitab ‘Mafahim Yanbaghi an Tushahhah’ (Konsep-konsep yang seharusnya
diluruskan) karya syaikh Muhammad Qutub.
Lemahnya kesadaran kebanyakan putra umat ini
yang timbul dari wawasan yang keliru yang disebar luaskan oleh para penguasa
sejak dekade yang lama, merupakan musibah terbesar. Musibah-musibah lain yang
menimpa umat ini hanyalah salah satu buah yang pahit dari buah-buah musibah
terbesar ini. Itulah wawasan kerendahan, keterbudakan, ketundukan, dan ketaatan
mutlak kepada para penguasa ----sebuah bentuk peribadatan kepada para penguasa
selain peribadatan kepada Allah--- mengalah kepada para penguasa dalam hak-hak
dunia dan agama yang paling urgen; menjadikan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan
tokoh-tokoh berkisar pada poros penguasa…telah menjadikan manusia kehilangan
kemanusiaannya, menjadikannya berlari di belakang penguasa dan
keinginan-keinginan penguasa, tanpa sadar atau mengetahui duduk perkaranya,
sehingga ia menjadi sekedar pengekor, jika masyarakat baik maka ia ikut-ikutan
baik, jika masyarakat buruk maka ia ikut-ikutan buruk. Ia menjadi barang
dagangan yang murah, penguasa berbuat kepadanya semuanya sendiri. Mereka adalah
para korban kezaliman dan penindasan di negeri-negeri kita. Para penguasa
mengeluarkan mereka agar mereka meneriakkan (yel-yel dukungan, pent) kepada
para penguasa tersebut dan berdiri dalam parit (kelompok pendukung) para
penguasa tersebut.
Para penguasa telah berusaha untuk membuat
rakyat melepaskan hak terpenting yang telah Allah berikan kepada mereka. Para
penguasa meniadakan akal sehat umat ini dan meminggirkan peranannya dalam
seluruh bidang kehidupan yang penting melalui pengerahan usaha intensif
lembaga-lembaga keagamaan negara dan media massa negara yang menetapkan
keabsahan pemerintahan para penguasa tersebut. Mereka ‘menyihir’ mata, akal,
dan keinginan rakyat. Mereka melaris-maniskan ‘pemberhalaan’ penguasa. Mereka
membangunkan pondasi keabsahan pemerintahan para penguasa tersebut secara
dusta, atas nama agama dan tanah air. Mereka menanamkan hal itu dalam hati
rakyat, agar rakyat menghormati para penguasa, orang-orang tua menganggap
kesuciannya, dan anak-anak tidak selamat darinya. Padahal anak-anak tersebut
adalah amanah di pundak kita, dan mereka dilahirkan di atas fitrah. Para
penguasa membunuh fitrah anak-anak tanpa perasaan dan tanpa kasih sayang. Orang
tua memasuki masa jompo di atas keadaan seperti itu dan anak-anak tumbuh dewasa
dalam suasana itu pula. Para taghut semakin melampaui batas dan kaum yang
tertindas semakin tertindas. Maka apalagi yang kalian tunggu?
Maka selamatkanlah diri kalian dan anak-anak kalian! Kesempatan emas telah muncul, terkhusus lagi setelah para pemuda umat ini menanggung resiko-resiko revolusi ini dan musibah-musibahnya, peluru taghut dan siksaannya. Para pemuda itu telah membukakan jalan dengan pengorbanan-pengorbanan mereka. Mereka membangun jembatan kemerdekaan dengan darah-darah mereka. Para pemuda yang usianya masih belia. Mereka menceraikan dunia kehinaan dan penindasan. Mereka meminang kemuliaan atau kuburan (kematian). Apakah para penguasa telah sadar bahwa rakyat telah keluar, dan sekali-kali mereka tidak akan kembali, sehingga mereka berhasil merealisasikan janji-janji dengan izin Allah SWT. Sebagai penutup pesan ini…
Maka selamatkanlah diri kalian dan anak-anak kalian! Kesempatan emas telah muncul, terkhusus lagi setelah para pemuda umat ini menanggung resiko-resiko revolusi ini dan musibah-musibahnya, peluru taghut dan siksaannya. Para pemuda itu telah membukakan jalan dengan pengorbanan-pengorbanan mereka. Mereka membangun jembatan kemerdekaan dengan darah-darah mereka. Para pemuda yang usianya masih belia. Mereka menceraikan dunia kehinaan dan penindasan. Mereka meminang kemuliaan atau kuburan (kematian). Apakah para penguasa telah sadar bahwa rakyat telah keluar, dan sekali-kali mereka tidak akan kembali, sehingga mereka berhasil merealisasikan janji-janji dengan izin Allah SWT. Sebagai penutup pesan ini…
Sesungguhnya kezaliman besar di negeri-negeri
kita telah mencapai tarap yang demikian besar. Kita sangat
terlambat dalam mengingkari dan merubahnya. Barangsiapa sudah memulai
(mengingkari dan merubah kezaliman besar tersebut), hendaklah ia
menyelesaikannya, semoga Allah menolongnya. Dan barangsiapa belum memulai,
hendaklah ia menyiapkan perbekalan untuk menghadapinya! Renungkanlah hadits
shahih bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي إِلَّا
كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ
وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ
يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ فَمَنْ
جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ
وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنْ
الْإِيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ
“Tiada seorang nabi pun yang Allah utus
pada umat sebelumku, melainkan ia memiliki hawarriyun (para pendukung utama)
dan sahabat-sahabat dari kalangan umatnya. Mereka mengambil sunah nabi tersebut
dan mengikuti perintahnya. Setelah mereka berlalu, maka muncul beberapa
generasi yang mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan, dan mengerjakan apa
yang tidak diserahkan kepada mereka. Barangsiapa berjihad melawan mereka dengan
tangannya, maka ia adalah seorang mukmin. Barangsiapa berjihad melawan mereka
dengan lisannya, maka ia adalah seorang mukmin. Dan barangsiapa berjihad
melawan mereka dengan hatinya, maka ia adalah seorang mukmin. Di balik itu tiada
keimanan lagi walau sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)
Beliau SAW juga bersabda:
سَيّدُ الشّهُداءِ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْمطّلِبِ ، وَرَجُلٌ
قامَ إِلى إِمامِ جائِزٍ ، فَأَمَرَهُ وَنَهاهُ فَقَتَلَه
“Pemimpin para syuhada’ adalah Hamzah
bin Abdul Muthalib dan seorang laki-laki yang melakukan amar ma’ruf dan nahi
munkar kepada penguasa yang zalim, maka penguasa itu membunuhnya.” (HR.
Al-Hakim)
Saya ucapkan selamat bagi siapa yang
keluar dengan niat yang agung ini. Jika ia terbunuh, maka ia menjadi pemimpin para
syuhada’. Dan jika ia hidup, maka ia mulia dan Berjaya. Maka perjuangkanlah
kebenaran dan janganlah menghiraukan resikonya!
Mengatakan
kebenaran kepada taghut
Adalah kemuliaan dan kabar gembira
Itulah jalan kemuliaan di dunia
Dan jalan kebahagiaan di akhirat
Jika mau, silahkan mati sebagai budak
Dan jika mau, silahkan mati sebagai orang merdeka
Ya Allah, berikanlah kemenangan yang nyata kepada orang-orang yang berjuang untuk menegakkan agama-Mu! Karuniakanlah kesabaran, ketepatan, dan keyakinan kepada mereka!
Ya Allah, realisasikanlah untuk umat ini perkara yang lurus, dengannya orang-orang yang mentaati-Mu dimuliakan dan orang-orang yang mendurhakai-Mu dihinakan, perbuatan yang ma’ruf diperintahkan dan perbuatan yang mungkar dilarang
Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari api neraka!
Ya Allah, kuatkanlah orang yang lemah di antara kami, sembuhkanlah orang yang terluka di antara kami, dan teguhkanlah pijakan kaki kami!
Ya Allah, hancurkanlah para pemimpin kezaliman, lokal maupun internasional, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.
Akhir doa kami adalah segala puji bagi Allah Rabb semesta alam
Adalah kemuliaan dan kabar gembira
Itulah jalan kemuliaan di dunia
Dan jalan kebahagiaan di akhirat
Jika mau, silahkan mati sebagai budak
Dan jika mau, silahkan mati sebagai orang merdeka
Ya Allah, berikanlah kemenangan yang nyata kepada orang-orang yang berjuang untuk menegakkan agama-Mu! Karuniakanlah kesabaran, ketepatan, dan keyakinan kepada mereka!
Ya Allah, realisasikanlah untuk umat ini perkara yang lurus, dengannya orang-orang yang mentaati-Mu dimuliakan dan orang-orang yang mendurhakai-Mu dihinakan, perbuatan yang ma’ruf diperintahkan dan perbuatan yang mungkar dilarang
Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari api neraka!
Ya Allah, kuatkanlah orang yang lemah di antara kami, sembuhkanlah orang yang terluka di antara kami, dan teguhkanlah pijakan kaki kami!
Ya Allah, hancurkanlah para pemimpin kezaliman, lokal maupun internasional, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.
Akhir doa kami adalah segala puji bagi Allah Rabb semesta alam
Komentar
Posting Komentar